“Ini merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas seluruh berkah yang melimpah. Atas rejeki, atas kesehatan, hasil bumi, atas kerukunan antarwarga, dan atas keselamatan yang kita nikmati,” kata Adi Sutarwijono saat menghadiri sedekah bumi di RW 3, eks-Dukuh Karangan, Babatan, Wiyung, Minggu.
Menurut Adi, selamatan itu merupakan peristiwa adat istiadat, yang sudah diwariskan oleh nenek moyang dan diwariskan antargenerasi. Adi bersyukur bahwa budaya lokal tersebut masih terawat dengan baik.
Adi menerima penjelasan dari Ketua RW 3 Babatan, Pringgono, bahwa kegiatan sedekah bumi itu telah dilaksanakan secara turun-temurun. Warga masyarakat bergotong royong menyajikan tumpeng, sayur-mayur, hasil bumi, buah-buahan, dan juga kesenian tradisional berupa kerawitan dan tari remo.
“Kita nguri-uri (melestarikan) adat istiadat dan kebudayaan peninggalan leluhur. Kami berkomitmen dan mendukung agar budaya-budaya lokal Surabaya terus hidup, memperkuat gotong royong, di tengah arus perubahan dan kemajuan kota,” kata Adi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Dari Babatan, Adi bergeser ke
. Ia menghadiri kegiatan Sedekah Bumi yang digelar warga eks-Dukuh Kuwukan. Warga masyarakat Kuwukan telah berhimpun, menyanding tumpeng, buah-buahan, sayur-mayur, dan juga jajanan pasar.
Ketua RW 6 Kuwukan Kelurahan Lontar Sariono menyampaikan, terima kasih atas dukungan Wali Kota Eri Cahyadi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan anggota DPR RI Bambang DH dari Fraksi PDI Perjuangan.
“Terima kasih pula atas aspirasi pembangunan yang telah terwujud, berupa perbaikan saluran air, pavingisasi dan penerangan jalan umjm,” kata Sariono.
Adi yang didampingi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Wimbo Ernanto, Wakil Sekretrais Achmad Hidayat, dan Ketua PAC PDI Perjuangan Sambikerep Saroni, bersyukur kegiatan sedekah bumi tahun ini bisa digelar.
“Kita lestarikan warisan leluhur kita sehingga tidak tergerus arus jaman. Tugas kita adalah mewariskan adat istiadat dan budaya kepada generasi yang lebih muda, generasi milenial,” ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, akan tumbuh generasi yang terpelajar, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi memiliki kepribadian yang kuat, yang berakar dari nilai-nilai luhur.
“Kita ajarkan gotong royong kepada generasi muda, supaya dihayati dan dipraktikkan dalam lalu hidup sehari-hari,” kata Adi. (*)
Sumber Berita : saptanawa.com