Gresik – HARIAN BANGSA
DPRD Gresik bersama Komunitas Wartawan Gresik (KWG) kembali membangun kerjasama untuk mencari terobosan menggali potensi daerah untuk meningkatkan potensi pendapatan guna meningkatkan kesejahteraan, menciptakan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan.
Setelah membuat program sektor pariwisata dengan lakukan study banding ke Bandung, Jawa Barat, dan pengelolaan parkir tepi jalan umum dengan study banding ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Giliran, DPRD dan KWG akan bekerja sama untukm enggali dan memanfaatkan potensi desa guna mendongkak pendapatan asli desa (PADes), dan pendapatan asli daerah (PAD) untuk meningkatkan kesejahteraan, menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Ada sejumlah daerah yang bakal jadi jujukan DPRD dan KWG untuk ngangsuh kaweruh (study banding) untuk mendukung program dimaksud.
Di antaranaya, Jogjakarta, Klaten, Gunung Kidul, Jawa Tengah, dan sejumlah kabupaten lain yang telah sukses mengelola potensi desa.
Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG), M.Syuhud Almanfaluty menyatakan, bahwa program menggeliatkan kemandirian desa dengan menggali potensi desa untuk mendongkrak sumber PADes dan PAD merupakan inisiasi KWG dan DPRD. ” Inisiasi program ini sebagai bentuk kepedulian wartawan Gresik yang tergabung dalam KWG turut andil dalam mawaranai kemajuan Gresik, ” ujarnya.
Syuhud, begitu panggilan akrabnya mengungkapkan, bahwa saat badai pendemi Covid-19 menghatam Indonesia, termasuk Kabupeten Gresik, sendi ekonomi warga terseok.
Ekonomi nasional mengalami resesi (penurunan) hingga 5,53 persen. Begitu juga Kabupaten Gresik.
Sektor ekonomi oleng. Sejumlah aktivitas ekonomi seperti hotel, restoran, dan perbelanjaan di Gresik terpaksa tutup dampak okupansi dan daya beli masyarakat menurun.
Namun, sisi lain desa yang memiliki potensi seperti wisata dan potensi desa lain bernilai ekonomi tetap bisa bangkit, dan bertahan dalam hantaman badai covid. ” Makanya, dengan fakta ini KWG bekerja sama dengan DPRD ingin turut andil dalam mensupport desa-desa di Kabupaten Gresik untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing mulai wisata dan potensi lain, ” ungkap wartawan BANGSAONLINE.com, dan HARIAN BANGSA ini.
Diharapkan, dengan banyaknya desa yang memiliki potensi desa yang tergarap dengan baik dan bisa menghasilkan PADes, bisa menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bisa menjadikan desa mandiri. ” Semakin banyak bermunculan desa mandiri akan memudahkan pembangunan dan kemajuan Kabupaten Gresik, ” pungkasnya.
Sementara Ketua DPRD Gresik, Moch. Abdul Qodir mengaku sangat mengapresiasi langkah KWG yang kembali melakukan kerja sama dengan DPRD guna membantu pembangunan, kesejahteraan, dan pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Gresik. ” Mewakili DPRD saya ucapkan banyak terima kasih dengan KWG yang kembali menginisiasi terobosan cerdas program untuk membangun kemajuan Gresik yang kali ini difokuskan dalam program menggali potensi desa untuk kemandirian desa, ” ungkap Abdul Qodir, didampingi Kabag Humas dan Protokoler Setwan, Hari Syawaludin.
Qodir meyakini jika potensi desa di Kabupaten Gresik, baik potensi berupa wisata atau potensi lain terkelola dengan baik akan mampu mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi pengangguran. ” Makanya, legislatif berencana mengkaji dan membuat regulasi agar potensi desa baik berupa wisata dan potensi desa lain bisa mendapat kucuran APBD Pemkab Gresik, ” jelasnya
Untuk merealisasikan hal itu, lanjut Qodir, pimpinan DPRD Gresik bersama KWG dan komisi II dan IV berencana melakukan study banding ke daerah yang berhasil mengentaskan kemiskinan karena geliat wisata desa dan potensi lain. ” Jadi, kegiatan ini sangat tepat. Untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19, disamping di wisata desa dan potensi lain, juga ada pemberdayaan ekonomi di masyarakat, makanya kita akan berdayakan,” jelasnya.
Ditambahkan politisi PKB ini, selama ini hanya makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim yang mampu membukukan pendapatan dari sektor pariwisata. Itu pun jumlahnya terbilang kecil hanya Rp 2,5 miliar pertahun.
Makanya, untuk meningkatkan sektor wisata, dan potensi lain berbagai langkah akan dilakukan dewan. Salah satunya menyiapkan regulasi agar wisata desa juga diberikan bantuan infrastruktur dan sarana pariwisata.
“Kita berharap pemerintah memberikan bantuan sarana infrastruktur wisata dan potensi desa lain yang akan menimbulkan efek PADes dan PAD, ” pungkasnya. (hud)
Sumber Berita : saptanawa.com