Menu

Bupati Sambari Minta Kepala OPD hingga Kades Turun ke Masyarakat untuk Cegah Corona

Gresik – HARIAN BANGSA

Bupati  Gresik Sambari Halim Radianto meminta semua pemangku kebijakan di lingkungan Pemkab Gresik mulai Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Kepala Desa (Kades) bersama-sama turun terlibat mensosialisasikan pencegahan  Virus Corona (Covid-19) kepada masyarakat.

Hal ini diungkapkan Bupati saat memberikan pengarahan dalam Sosialisasi Upaya Pencegahan Virus Corona (Covid -19) yang dihadiri sekira 2.500 pejabat, PNS di Dinas Kesehatan, guru di lingkup Dinas Pendidikan, kepala desa, dan sejumlah komponen masyarakat di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik, Selasa (10/3/2020).

Bupati menilai momentum ini adalah sangat penting untuk menularkan informasi kepada masyarakat Kabupaten Gresik untuk pencegahan Virus Corona.

Karena saking pentingnya, Bupati sebelum memberikan pengarahan terhadap pencegahan Covid -19 agar  tak terjadi di Kabupaten Gresik, meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan, Mahin agar mencatat guru dan kepala sekolah yang hadir.

Ia juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan dr. Saifudin Ghozali mencatat kepala Puskesmas, dan tenaga kesehatan di lingkup Dinkes yang hadir. “Ayo Prof Mahin berdiri di samping saya, absen guru, kepala sekolah yang hadir,” pintanya. “Saya juga minta Pak Ghozali mengabsen anak buahnya,” sambungnya.

Bupati berpesan kepada seluruh kepala sekolah di lingkungan Dispendik,  mulai kepala TK, SD, SMP bahkan  SMA/SMK  di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang berada di Kabupaten Gresik agar turut andil mensosialisasikan pencegahan Corona. “Saya minta  agar sosialisai  dan kumpulkan wali murid apa yang didaptkan dari pakar kesehatan yang kami hadirkan, yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dr Herlin Ferliana MKes dan  Dr Soedarsono dr SpP(K), spesialis paru RSUD dr Soetomo Surabaya,” pintanya. “Sehingga ilmu atau informasi yang didapatkan bisa digetok tularkan hingga tingkat bawah,” imbuhnya.

Bupati juga meminta 18 camat dan 330 kepala desa agar turun ke masyarakat untuk terlibat sosialisasi pencegahan Corona. “Camat tanggungjawab kepada kepala desa dan 26 kelurahan di bawahnya untuk sosialisasikan pencegahan Corona tuntas. Juga kades dan lurah sosialisasi ke RW dan RT tuntas hingga ke masyarakat,” terangnya.

Begitu juga, Puskesmas yang dikomandani Kepala Dinkes, dr. Saifudin Ghozali harus sosialisasi kepada puskesmas pembantu (Pustu), kemudian turun ke Ponkesdes, kemudian turun ke Posyandu. “Puskesmas 32, kemudian 75 Pustu dan 257  Ponkesdes tuntas,” katanya.

Bupati mengungkapkan, Virus Corona (Covid-19) telah menggelegar di dunia. Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat Gresik tak takut berlebihan.  Tarus selalu  hati-hati dan waspada. “Insya Allah penyakit yang datang kita doakan meminta  kepada Allah SWT  segera diberikan obat yang cocok,” ajaknya.

Pada kesempatan ini, Bupati memberikan tips pencegahan Corona paling sederhana harus  ditangkis (dicegah)  dengan kesehatan prima seperti prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS,)  Gerakan Masyarakat hidup sehat (Germas). “Lakukan aktivitas gerakan olahraga,  setengah jam dengan  jalan atau olahraga lain  setiap  hari,” pungkasnya.

Sementara dr Herlin Ferliana,  Mkes diawal pemaparan materinya mengapresiasi tindakan cepat Bupati Sambari Halim Radianto dalam pencegahan Virus Corona (Covid-19). “Sambutan Pak Bupati luar biasa. Hafal soal kesehatan. Saya mengapresiasinya. Itu sebagai bentuk membentengi warga agar tak kena Virus Corona,” katanya.

Menurut dia, hingga saat ini di Jawa Timur belum ada konfirmasi masyarakat positif kena Virus Corona. “Untuk mencegah agar Corona tak menyerang masyarakat di Jatim kuncinya kabupaten/kota jaga kesehatan, jaga tubuh tetap fit,  dengan demikian Jatim aman dari Covid.  Mari jaga kesehatan,” ajaknya.

Namun begitu, dr Herlin  meminta masyarakat tetap  waspada Virus Corona. Namun,  tak perlu takut. Ia kemudian mengungkapkan kasus Virus Corona di China. Berdasarkan datanya, ada 8.859 kasus. Kemudian yang meninggal 3.100 meninggal. “Jadi kasus yang ada dengan yang  meninggal tak signifikan. Hanya sekira 3,3 persen,” ungkapnya. “Masih tinggi dampak penyakit TBC,” sambungnya.

Ia juga mengungkapkan, penderita Virus Corona bisa diobati dan banyak yang sembuh. Lagi-lagi semua tergantung manusianya. “Kuncinya harus jaga tubuh,  harus sehat,” katanya.

Dr Herlin menambahkan, Indonesia masuk negara yang terjangkit Virus Corona. Dikatakan terjangkit karena ada orang Indonesia yang kena Virus Corona dan bisa menularkan ke orang lain. “Kasus ini seperti yang terjadi di Depok, Jawa Barat, setelah berinteraksi dengan WN Jepang yang kena Covid-19,” pungkasnya. (hud/ros)

 

 

Sumber Berita : saptanawa.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*