Gresik – HARIAN BANGSA
Banjir dampak luapan Kali Lamong dan Sungai Bengawan Solon di Kabupaten Gresik kian meninggi hingga Senin (13/4).
Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Gresik, Tarso Sagito mengungkapkan, banjir tersebut telah merendam ribuan rumah, ratusan hektar sawah, tambak, fasilitas pemerintah dan lembaga pendidikan di 6 kecamatan. Untuk banjir luapan Kali Lamong, lanjut Tarso, ada 4 kecamatan yang sejumlah desa terendam.
Ke-4 kecamatan dimaksud adalah, Kecamatan Balongpanggang, Menganti, Benjeng dan Cerme. Sementara untuk banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo ada sejumlah desa di 2 kecamatan, yakni Dukun dan Bungah terendam.
Untuk banjir di Kecamatan Balongpanggang, desa yang terendam Desa Wotansari, Desa Banjaragung, Desa Sekarputih, dan Desa Pucung. Kecamatan Benjeng, di antaranya Desa Sedapurklagen, Desa Lundo, dan Desa Deliksumber.
Sementara Kecamatan Cerme, adalah Desa Morowudi, Desa Dungus, Desa Iker-iker Geger, Desa Dadapkuning, Desa Guranganyar, Desa Sukoanyar, Desa Ngembung, Desa Dooro, Desa Lengkong, Desa Dampaan, Desa Betiting, Desa Tambakberas, Desa Pandu dan Desa Jono. ” Untuk Kecamatan Menganti, Desa Boboh, ” terang Tarso.
Sedangkan untuk banjir luapan Sungai Bengawan Solo, untuk kecamatan Dukun desa terendam di antaranya, Desa Karangcangkring, Desa Gedong kedo’an, Desa Bulangan, Desa Bengeran, Desa Tiremenggal, Desa Lowayu, Desa Kalirejo dan Desa Padangbandung. ” Sementara Kecamatan Bungah desa terendam di antaranya, Desa Sukorejo, Desa Mojopurowetan, dan Desa Bungah Dusun karangpo,” terangnya.
Tarso menambahkan, untuk penanganan banjir tersebut BPBD telah kordinasi dengan Kepala Desa dan pejabat Muspika setempat. “Kami minta Kades proaktif melaporkan kondisi banjir di wilayahnya, ” pungkasnya. (hud/ros)
Sumber Berita : saptanawa.com